28 Jan 2013

Foto Para Mahasiswa Kimia UMC

Kali ini saya akan share beberapa foto dari para Mahasiswa Kimia UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH CIREBON.


1. Angkatan Pertama :

2. Angkatan Kedua :

3. Angkatan Ketiga :

Inilah foto-foto dari setiap angkatan di Fakultas Kimia Universitas Muhammadiyah Cirebon.

Read more...

Try Out HIMAMIA Pertama

Lama tak berjumpa kawan sains, apa kabar kalian? semoga dalam keadaan baik selalu yah .. !!


Lama saya tak pernah buka blogger HIMAMIA ini, baiklah kali ini saya akan memberikan info tentang program HIMAMIA yaitu soal Try Out Perdana dari salah satu program tahunan HIMAMIA. Try Out kali ini bertujuan untuk mempersiapkan siswa dalam Ujian Nasional nanti dan untuk mengenalkan program studi KIMIA itu ada di Wilayah Cirebon yaitu tepatnya di UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH CIREBON. Try Out kali ini melibatkan seluruh siswa kelas IX SMA dari seluruh wilaha III Cirebon.

Acara Try Out kali ini di adakan di Kampus II UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH CIREBON.

Dalam acara Try Out perdana yang kami adakan ini mendapatkan cukup banyak respon baik dari seluruh siswa SMA yang mengikuti acara kami ini.

Acara dilaksanakan pada tanggal 27 Januari 2013 bertempat di Kampus II UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH CIREBON.

Beberapa respon dari seluruh siswa SMA setelah acara Try Out dilaksanakan :

1. Acara Try Out lebih sering dilaksanakan tiap tahunnya, tidak hanya untuk SMA akan tetapi SMK, MA dan yang sederajat.

2. Memotivasi kami agar lebih giat untuk belajar.

3. Acara yang menarik dan bisa mengetahui tentang prediksi soal-soal Ujian Nasional (UN) nantinya.

Semoga Tahun depan bisa melaksanakan acara yang sama dan pastinya lebih memotivasi seluruh siswa untuk belajar lebih giat. 

Read more...

30 Sep 2012

Uji Protein

    DASAR TEORI

Protein adalah polimer biologi yang tersusun dari molekul-molekul kecil yang dinamakan asam amino. Rentang massa molekulnya dari 6000 sampai puluhan ribu, sehingga protein dapat merupakan molekul sangat besar. Selain tersusun dari asam amino, banyak protein juga mengandung komponen lain seperti ion logam (misalnya Fe2+, Zn2+, Cu2+dan  Mg2+) atau mengandung molekul organik kompleks.
Rumus struktrur dari asam amino secara umum adalah:

          
             
  NH2 –C– C–OOH
           
            R

Dimana Asam amino bisa dengan pengaruh pH akan menjadi gugus  amino terprotonasi (NH3+) dan gugus karboksil terionisasi (COO-). Pembangun protein adalah asam α-amino, sering disebut asam amino saja, yang mempunyai struktur sebagai berikut:
           H  O
             

α
+NH3 –C– C–O
           
            R
Efek pada gambar tersebut adalah efek zwitter (atau ionisasi ganda). Dengan adanya ion ganda ini menyebabkan bereaksi dengan asam ataupun basa. Terdapat 20 macam asam amino yang ditemukan dalam protein. Berdasarkan gugus R-nya asam amino terdiri dari:
1.     Asam Amino dengan gugus R-nya berupa hidrogen atau rantai karbon yaitu glisin, alanin, valin, leusin, isoleusin dan fenilalanin
2.    Asam Amino dengan gugus R-nya mengandung gugus hidroksil (-OH) yaitu Serin, treonin, dan tirosin
3.    Asam Amino dengan gugus R-nya mengandung gugus karboksil               (-COOH) yaitu asam aspartat dan asam  glutamat.
4.    Asam Amino dengan gugus R-nya mengandung N yaitu asparagin, glutamin, lisin, arginin, histidin dan triptofan
5.    Asam Amino dengan gugus R-nya mengandung S yaitu sistein, metionin
6.    Asam Amino dengan gugus R-nya membentuk ikatan siklik dengan gugus amin yaitu prolin
Kedua puluh asam amino tersebut terbagi menjadi 2 bagian berdasarkan kepolarannya yaitu asam amino bersifat polar dan nonpolar.
      i.         Asam amino bersifat nonpolar yaitu Glisin, Alinin, Prolin, Valin, Isoleusin, Metionin, Triptofan, Leusin, dan Phenilalanin.
      ii.         Asam aminao bersifat polar yaitu Asparagin, Threonin, Serin, Asam aspartat, Tirosin, Histidin, Arginin, Lysin, Asam Glutamat, dan Sistein.

No
Nama
Sifat
Jenis
1
Glisin
Netral
Non esensial
2
Alanin
Netral
Non esensial
3
Valin
Netral
Esensial
4
Leusin
Netral
Esensial
5
Isoleusin
Netral
Esensial
6
Serin
Netral
Non esensial
7
Threonin
Netral
Esensial
8
Fenilalanin
Netral
Esensial
9
Metionin
Netral
Esensial
10
Sistein
Netral
Non esensial
11
Asparagin
Netral
Non esensial
12
Tirosin
Netral
Non esensial
13
Triptofan
Netral
Esensial
14
Prolin
Netral
Non esensial
15
Glutamin
Netral
Non esensial
16
As. Aspartat
Asam
Non esensial
17
As. Glutamat
Asam
Non esensial
18
Lisin
Basa
Esensial
19
Arginin
Basa
Esensial
20
Histidin
Basa
Esensial
Asam amino  yang berpolimerisasi melalui ikatan peptida membentuk protein. Contoh nya adalah tripeptida yang terdiri atas 3 macam asam amino yaitu glisin, alanin dan serin. Maka rumus struturnya adalah:
           O                     O
                               
H2C – C– NH – CH– C – OH
                      
           NH2        CH2OH

Read more...

Pemisahan Anion dan Kation

Hidrogen sulfida memiliki berat jenis yang lebih berat dari pada campuran air laut (natrium sulfida, dll). Hal
ini dpt dibayangkan seperti minyak dengan air dimana tingkatan berat jenisnya minyak, air tawar, air laut, dan
hidrogen sulfida. Hidrogen sulfida karena berat jenis yang lebih besar akan cenderung mengumpul di dasar
lautan sehingga lapisan hidrogen sulfida dan air laut dapat terlihat (terpisah). Inilah yang terjadi di petro.

Kelarutan
Sulfida asam, sulfida normal, dan polisulfida dari logam-logam alkali, larut dalam air. Larutan zat-zat ini bereaksi basa karena hidrolisis.

S2- + H2O ⇄ SH- + OHSH- + H2O ⇄ H2S + OH-

Sulfida normal dari kebanyakan logam lain tidak larut, sulfida alkali tanah larut sangat sedikit, tetapi berangsur-angsur berubah karena kontak dengan air menjadi hidrogen sulfida yang larut.

Cas +  H2O ⟶ Ca2+ + SH- + OH-

Sulfida dari Alumunium, Kromium, dan Magnesium, hanya dapat dibuat dalam keadaan kering, karena mereka terhidrolisi sempurna oleh air, misal :

Al2S3 + 6H2O ⟶ 2Al(OH)3↓ + 3H2S↑

Setiap logam memiliki kondisi yang berbeda-beda untuk membetuk sulfidanya :
1. Sulfida dari kation Fe, Mn, Zn, dan logam-logam alkali terurai sempurna oleh asam Khlorida encer disertai dengan pelepasan hidrogen sulfida
2. Sulfida dari Pb, Cd, Ni, Co, Sb, dan Sn (IV) memerlukan asam Khlorida pekat untuk terurai
3. Sulfida-sulfida lain, seperti sulfida dari Hg (II), tidak larut dalam asam Khlorida pekat, tetapi larut dalam air raja dengan memisahkan belerang

Download file lengkapnya disini

Read more...

Anion Versi Lain

Analisa kualitatif mempunyai arti mendeteksi keberadaan suatu unsur kimia dalam cuplikan yang tidak diketahui. Analisa kualitatif merupakan salah satu cara yang paling efektif untuk mempelajari kimia dan unsur-unsur serta ion-ionnya dalam larutan. Dalam metode analisis kualitatif kita menggunakan beberapa pereaksi diantaranya pereaksi golongan dan pereaksi spesifik, kedua pereaksi ini dilakukan untuk mengetahui jenis anion / kation suatu larutan.
Definisi dari analisis kualitatif adalah pemeriksaaan kimiawi tentang jenis unsur atau ion yang terdapat dalam suatu zat tunggal atau campuran beberapa zat (Ir. C.Poliling.1982)
Regensia golongan yang dipakai untuk klasifikasi kation yang paling umum adalah asam klorida, hidrogen sulfida, ammonium sulfida, dan amonium karbonat. Klasifikasi ini didasarkan atas apakah suatu kation bereaksi dengan reagensia-reagensia ini dengan membentuk endapan atau tidak.
                Untuk anion dikelompokkan kedalam beberapa kelas diantaranya :
·       Anion sederhana seperti : O2-, F-, CN- , I, Cl, Br,
·       Anion okso diskret seperti : NO3-, SO42-, CO3, NO2,
·       Anion polimer okso seperti silikat, borat, atau fosfat terkondensasi
·       Anion kompleks halida seperti TaF6 dan kompleks anion yang berbasis bangat seperti oksalat .
Reaksi dalam anion ini akan lebih dipelajari secara sistematis untuk memudahkan reaksi dari asam-asam organik tertentu dikelompokkan bersama-sama. Hal ini meliputi asetat, formiat, oksalat, sitrat, salisilat dan benzoat.
Analisis kualitatif menggunakan dua macam uji, yaitu reaksi kering dan reaksi basah. Reaksi kering dapat digunakan pada zat padat dan reaksi basah untuk zat dalam larutan. Kebanyakan reaksi kering yang diuraikan digunakan untuk analisis semimikro dengan hanya modifikasi kecil.
Untuk uji reaksi kering metode yang sering dilakukan adalah
1. Reaksi nyala dengan kawat nikrom : Sedikit zat dilarutkan kedalam HCL P. Diatas kaca arloji kemudian dicelupkan kedalamnya, kawat nikrom yang bermata kecil yang telah bersih kemudian dibakar diatas nyala oksidasi .
2. Reaksi nyala beilstein : Kawat tembaga yang telah bersih dipijarkan diatas nyala oksida sampai nyala hijau hilang. Apabila ada halogen maka nyala yang terjadi berwarna hijau.
3. Reaksi nyala untuk borat : Dengan cawan porselin sedikit zat padat ditambahkan asam sulfat pekat dan beberapa tetes methanol, kemudian dinyalakan ditempat gelap. Apabila ada borat akan timbul warna hijau.
Metode untuk mendeteksi anion memang tidak sesistematik seperti yang digunakan untuk kation. Namun skema klasifikasi pada anion bukanlah skema yang kaku karena beberapa anion termaksud dalam lebih dari satu golongan.
Anion-anion dapat dikelompokkan sebagai berikut:
a.   Anion sederhana seperti O2,F- atau CN-.
b.   Anion oksodiskret seperti NO3- atau SO42-.
c.   Anion polimer okso seperti silikat, borad, atau fospat terkondensasi.
d. Anion kompleks halide, seperti TaF6 dan kompleks anion yang mengandung anion berbasa banyak seperti oksalad

Read more...
Diberdayakan oleh Blogger.

  © Blogger templates ProBlogger Template by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP